Senin, 15 Oktober 2012

PIE - Motiv Bisnis dan Hasil Produksi



BAB VII
Motiv Bisnis dan Hasil Produksi

      Manusia dalam setiap tindakannya selalu didasari oleh dorongan-dorongan tertentu.  Dorongan-dorongan tertentu merangsang seseorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu, termasuk dorongan untuk membeli, dorongan untuk berproduksi, dan sebagainya.
      Sebagai contoh, seorang remaja putri membeli sabun mandi merk tertentu, karena sabun merk tersebut banyak dipakai oleh banyak bintang sinetron papan atas di Indonesia. Dengan demikian seorang remaja putri tersebut terdorong untuk membeli sabun merk tertentu tersebut agar dirinya dapat menjadi cantik seperti bintang sinetron.  Peristiwa ini merupakan contoh adanya motif membeli.
      Bagi para produsen, dalam melakukan usahanya untuk menghasilkan barang dan jasa, juga atas dasar dorongan tertentu, yang sering disebut motif bisnis.  Motif bisnis dapat berupa :
a.    mencari untung (sebanyak-banyaknya atau asal untung saja)
b.    memberi pekerjaan kepada karyawan
c.    memperoleh pendapatan
d.    mempertahankan peranannya dalam pasar
e.    memberikan jaminan hidup bagi karyawan dan anggota masyarakat.

      Pada Bab sebelumnya telah kita membahas tentang fungsi produksi. Kita akan membahas lebih lanjut dalam suatu kasus.  Misalnya, sebuah perusahaan pakaian jadi.  Setiap bulannya perusahaan mampu menghasilkan 1.000 (seribu) unit pakaian jadi. Untuk menghasilkan pakaian jadi perusahaan membutuhkan sejumlah tenaga kerja dan mesin.  Pimpinan perusahaan akan mencari kombinasi penggunaan faktor produksi (tenaga kerja dan mesin), dengan berapa banyak tenaga kerja dan berapa banyak mesin yang digunakan.  Dalam kasus ini  kita sederhanakan, hanya membahas input tenaga kerja dan mesin, tidak termasuk bahan-bahan penolong yang lain.  Fungsi produksi yang nampak adalah sebagai berikut :
Tabel  5.
Fungsi Produksi
Produk Baju/konveksi
             Mesin
6
346
490
600
693
775
846
5
316
448
548
632
705
775
4
282
400
490
654
632
693
3
245
346
423
490
548
600
2
200
282
346
400
448
490
1
141
200
245
282
316
346

1
2
3
4
5
6
                                                                   Tenaga kerja
      Pada tabel di atas, nampak bahwa dengan berbagai alternatif kombinasi antara tenaga kerja dan mesin dapat menghasilkan berbagai altenatif pakaian jadi.  Disini nampak bahwa ada hubungan secara teknis antara tenaga kerja dan mensin yang disebut fungsi produksi, yaitu suatu tabel yang menunjukkan hubungan antara produk yang diperoleh dari berbagai macam kombinasi tenaga kerja dan mesin yang dipakai.  Angka–angka yang terdapat dalam kolom tersebut merupakan jumnlah produksi (total produksi = TP), dari sini kita dapat menghitung produk rata-rata (AP), dan produk marginal (MP).
      Selanjutnya disusun suatu kombinasi, yang pertama kombinasi dengan penggunaan faktor produksi mesin berubah-ubah dan tenaga kerja tetap, dan yang ke dua faktor tenaga kerja berubah-ubah sedang faktor mesin tetap.

Tabel  6.
Kombinasi Faktor
a.   Kombinasi faktor mesin berubah-ubah,  tenaga kerja tetap
Mesin
(M)
TK
TP(M)
MP
AP
1
1
141
141
141
2
1
200
59
100
3
1
245
45
81,66
4
1
282
37
70,50
5
1
316
34
63,20
6
1
346
30
57,66






Tabel  7.
b.   Kombinasi faktor mesin tetap, tenaga kerja berubah-ubah
Mesin
(M)
TK
TP
(M)
MP
AP
1
1
141
141
141
1
2
200
59
100
1
3
245
45
81,66
1
4
282
37
70,50
1
5
316
34
63,20
1
6
346
30
57,66

      Tahap selanjutnya kita akan menentukan jumlah kombinasi faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk tertentu dengan kombinasi biaya yang paling murah (least cost combination). Misalnya untuk menghasilkan produk sebanyak 346 unit dapat dilakukan dengan berbagai kombinasi, maka kita harus mencari kombinasi mana yang paling murah dari penggunaan faktor produksi, yaitu faktor mesin dan tenaga kerja. 
Untuk itu kita perlu membuat asumsi biaya yang harus di bayar dari pengunaan masing-masing faktor produksi, misalnya biaya mesin Rp 30.000,00 per unit, dan biaya tenaga kerja Rp 20.000,00 per unit.  Selanjutnya disusun tabel kombinasi tersebut agar lebih jelas hasil perhitungannya






Tabel  8.
Kombinasi Biaya Terendah

Kombinasi
Biaya Mesin
(Rp 30.000)
Biaya TK
(Rp 20.000)
TP
Jumlah Biaya
A
6
1
346
(6 x 30.000) + (1 x 20.000)
= 200.000
B
3
2
346
(3 x 30.000) + (2 x 20.000)
= 130.000
C
2
3
346
(2 x 30.000) + (3 x 20.000)
= 120.000
D
1
6
346
(1 x 30.000) + (6 x 20.000)
= 150.000

      Dari perhitungan di atas, untuk  menghasilkan pakaian jadi sebanyak 346 unit biaya terendah dapat dicapai dengan menggunakan kombinasi mesin 2 unit dan tenaga kerja 3 unit, dengan pengeluaran biaya sebanyak Rp 120.000.
         













Tidak ada komentar:

Posting Komentar