BAB VII
Motiv Bisnis dan Hasil Produksi
Manusia dalam setiap tindakannya selalu
didasari oleh dorongan-dorongan tertentu.
Dorongan-dorongan tertentu merangsang seseorang untuk bertindak atau
melakukan sesuatu, termasuk dorongan untuk membeli, dorongan untuk berproduksi,
dan sebagainya.
Sebagai contoh, seorang remaja putri
membeli sabun mandi merk tertentu, karena sabun merk tersebut banyak dipakai
oleh banyak bintang sinetron papan atas di Indonesia. Dengan demikian seorang
remaja putri tersebut terdorong untuk membeli sabun merk tertentu tersebut agar
dirinya dapat menjadi cantik seperti bintang sinetron. Peristiwa ini merupakan contoh adanya motif
membeli.
Bagi para produsen, dalam melakukan
usahanya untuk menghasilkan barang dan jasa, juga atas dasar dorongan tertentu,
yang sering disebut motif bisnis.
Motif bisnis dapat berupa :
a.
mencari untung (sebanyak-banyaknya atau asal untung saja)
b.
memberi pekerjaan kepada karyawan
c.
memperoleh pendapatan
d.
mempertahankan peranannya dalam pasar
e.
memberikan jaminan hidup bagi karyawan dan anggota masyarakat.
Pada Bab sebelumnya telah kita membahas
tentang fungsi produksi. Kita akan membahas lebih lanjut dalam suatu
kasus. Misalnya, sebuah perusahaan
pakaian jadi. Setiap bulannya perusahaan
mampu menghasilkan 1.000 (seribu) unit pakaian jadi. Untuk menghasilkan pakaian
jadi perusahaan membutuhkan sejumlah tenaga kerja dan mesin. Pimpinan perusahaan akan mencari kombinasi
penggunaan faktor produksi (tenaga kerja dan mesin), dengan berapa banyak
tenaga kerja dan berapa banyak mesin yang digunakan. Dalam kasus ini kita sederhanakan, hanya membahas input
tenaga kerja dan mesin, tidak termasuk bahan-bahan penolong yang lain. Fungsi produksi yang nampak adalah sebagai
berikut :
Tabel
5.
Fungsi
Produksi
Produk Baju/konveksi
Mesin
6
|
346
|
490
|
600
|
693
|
775
|
846
|
5
|
316
|
448
|
548
|
632
|
705
|
775
|
4
|
282
|
400
|
490
|
654
|
632
|
693
|
3
|
245
|
346
|
423
|
490
|
548
|
600
|
2
|
200
|
282
|
346
|
400
|
448
|
490
|
1
|
141
|
200
|
245
|
282
|
316
|
346
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Tenaga kerja
Pada tabel di atas, nampak bahwa dengan
berbagai alternatif kombinasi antara tenaga kerja dan mesin dapat menghasilkan
berbagai altenatif pakaian jadi. Disini
nampak bahwa ada hubungan secara teknis antara tenaga kerja dan mensin yang
disebut fungsi produksi, yaitu suatu tabel yang menunjukkan hubungan antara
produk yang diperoleh dari berbagai macam kombinasi tenaga kerja dan mesin yang
dipakai. Angka–angka yang terdapat dalam
kolom tersebut merupakan jumnlah produksi (total produksi = TP), dari sini kita
dapat menghitung produk rata-rata (AP), dan produk marginal (MP).
Selanjutnya disusun suatu kombinasi, yang
pertama kombinasi dengan penggunaan faktor produksi mesin berubah-ubah dan
tenaga kerja tetap, dan yang ke dua faktor tenaga kerja berubah-ubah sedang
faktor mesin tetap.
Tabel 6.
Kombinasi
Faktor
a.
Kombinasi
faktor mesin berubah-ubah, tenaga kerja
tetap
Mesin
(M)
|
TK
|
TP(M)
|
MP
|
AP
|
1
|
1
|
141
|
141
|
141
|
2
|
1
|
200
|
59
|
100
|
3
|
1
|
245
|
45
|
81,66
|
4
|
1
|
282
|
37
|
70,50
|
5
|
1
|
316
|
34
|
63,20
|
6
|
1
|
346
|
30
|
57,66
|
Tabel 7.
b.
Kombinasi
faktor mesin tetap, tenaga kerja berubah-ubah
Mesin
(M)
|
TK
|
TP
(M)
|
MP
|
AP
|
1
|
1
|
141
|
141
|
141
|
1
|
2
|
200
|
59
|
100
|
1
|
3
|
245
|
45
|
81,66
|
1
|
4
|
282
|
37
|
70,50
|
1
|
5
|
316
|
34
|
63,20
|
1
|
6
|
346
|
30
|
57,66
|
Tahap selanjutnya kita akan menentukan
jumlah kombinasi faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk tertentu
dengan kombinasi biaya yang paling murah (least cost combination).
Misalnya untuk menghasilkan produk sebanyak 346 unit dapat dilakukan dengan
berbagai kombinasi, maka kita harus mencari kombinasi mana yang paling murah
dari penggunaan faktor produksi, yaitu faktor mesin dan tenaga kerja.
Untuk
itu kita perlu membuat asumsi biaya yang harus di bayar dari pengunaan
masing-masing faktor produksi, misalnya biaya mesin Rp 30.000,00 per unit, dan
biaya tenaga kerja Rp 20.000,00 per unit.
Selanjutnya disusun tabel kombinasi tersebut agar lebih jelas hasil
perhitungannya
Tabel
8.
Kombinasi Biaya Terendah
Kombinasi
|
Biaya Mesin
(Rp 30.000)
|
Biaya TK
(Rp 20.000)
|
TP
|
Jumlah Biaya
|
A
|
6
|
1
|
346
|
(6 x 30.000) + (1 x 20.000)
= 200.000
|
B
|
3
|
2
|
346
|
(3 x 30.000) + (2 x 20.000)
= 130.000
|
C
|
2
|
3
|
346
|
(2 x 30.000) + (3 x 20.000)
= 120.000
|
D
|
1
|
6
|
346
|
(1 x 30.000) + (6 x 20.000)
= 150.000
|
Dari perhitungan di atas, untuk menghasilkan pakaian jadi sebanyak 346 unit
biaya terendah dapat dicapai dengan menggunakan kombinasi mesin 2 unit dan
tenaga kerja 3 unit, dengan pengeluaran biaya sebanyak Rp 120.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar